ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN TERKAIT COVID-19 DI ASIA TENGGARA

Menanggapi COVID-19 yang terus meningkat, negara-negara di seluruh dunia mulai menerapkan serangkaian langkah-langkah kebijakan kesehatan untuk pencegahan penyebaran COVID-19 termasuk negara yang berada di Asia Tenggara. Akan tetapi, publikasi tentang kebijakan terkait COVID-19 di Asia Tenggara masih sangat terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kebijakan kesehatan terkait COVID-19 di negara-negara Asia Tenggara dari bulan Maret 2020 - Februari 2021 dalam hal protokol kesehatan, pendidikan, pekerjaan, karantina, dan unit usaha restoran. Penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan eksploratif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2021 dengan sampel 11 negara Asia Tenggara menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah desk review kebijakan kesehatan. Analisa data yang digunakan adalah content analysis. Pada aspek protokol kesehatan, sebagian besar negara menerapkan 4 M sebagai protokol kesehatan yang utama. Pada aspek pendidikan, semua negara menangguhkan pembelajaran secara tatap muka. Pada aspek pekerjaan, 6 negara menerapkan WFH sebagai langkah utama sedangkan 5 negara lainnya tetap diizinkan bekerja dengan pengurangan jam kerja dan jumlah karyawan. Pada Aspek karantina, 10 negara mewajibkan agar semua individu yang memasuki negara agar karantina selama 14 hari, 1 negara melakukan karantina wilayah dan menutup akses antar negara. Pada aspek unit usaha restoran, 8 negara tetap buka hanya dengan layanan take away dan pesan antar, 1 negara masih boleh makan di tempat, 2 negara menutup restoran. Penelitian ini hanya menggambarkan kebijakan yang diterapkan di Asia Tenggara, tidak mengukur dampak dari kebijakan tersebut. Disarankan untuk penelitian yang akan datang agar dapat menilai dampak kebijakan terhadap kasus COVID-19.