Dinamika Pemikiran Peradilan Islam Masa Rasulullah Hingga Dinasti Usmaniah dan Indonesia

Peradilan merupakan salah satu institusi pokok dalam sebuah negara. Suatu negara tidak dapat survive tanpa kehadiran peradilan yang baik. Karena itu, ia telah dikenal oleh masyarakat sejak dulu hingga saat ini. Peradilan menjadi salah satu indikator penting ketentraman dan kesejahteraan negara. Jika peradilan suatu negara terselenggara dengan baik, maka negara itu menunjukkan kesejahteraan dan ketentraman yang baik pula. Demikian sebaliknya.

Pengembangan institusi peradilan tentu saja menjadi keniscayaan dalam mengembangkan sebuah negara. Hiruk pikuk dalam kehidupan negara dalam berbagai bidang, ruang, dan dimensi menghiasi nafas pergerakan. Karenanya, persinggungan kepentingan antara satu dengan lainnya, kelompok dengan kelompok, dan individu dengan individu lainnya,  tentu tak dapat dihindarkan. Di sinilah kehadiran institusi peradilan dibutuhkan.

Peradilan Modern dan Agung (Court of Law) menjadi harapan yang hendak diwujudkan oleh Bangsa Indonesia. Yaitu peradilan mandiri yang mampu menegakkan hukum dan keadilan secara independen dan imparsial guna mewujudkan Negara Hukum Republik Indonesia yang Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Peradilan modern adalah peradilan yang mampu mengikuti dinamika dan tuntutan kehidupan masyarakat secara nasional, regional, dan global. «Modern» dalam penggunaan perangkat sarana prasana, dan modern sumber daya manusia. Sedangkan «Agung» adalah berwibawa, dihormati dan dihargai oleh masyarakat dan bangsa Indonesia.