Gelatin Halal dari Ikan (Modifikasi dan Aplikasinya)

Gelatin merupakan bahan yang digunakan secara luas dalam industri medis, farmasi, dan makanan karena memiliki beberapa manfaat yang tak tergantikan. Gelatin memiliki beberapa fungsi  penting, termasuk menghasilkan tekstur yang elastis, pengikat air, pengental, penstabil, pengemulsi, dan pembuih. Keunggulan tekstur gelatin adalah stabil pada suhu ruangan namun meleleh ketika diaplikasikan pada suhu tubuh, suatu karakteristik tak tergantikan dibandingkan dengan polimer lainnya. Keunggulan tersebut menjadikan gelatin sebagai bahan yang sangat baik untuk pembuatan cangkang kapsul, basis ovula dan gel, plester luka, film sinar-X, serta gel dan emulsi pada makanan.

Tantangan pengembangan produk halal dari sisi bahan baku gelatin adalah pencarian sumber bahan yang halal dan perbaikan kualitasnya, termasuk bahan baku gelatin halal. Gelatin diproduksi dengan menghidrolisis kolagen dalam jaringan hewan dalam kondisi asam atau basa, terutama berasal dari babi dan sapi, dan sejumlah kecil dari ikan, unta, dan unggas. Gelatin babi mendominasi pasar global, namun penggunaannya diharamkan oleh ajaran Islam dan Yahudi. Pemanfaatan gelatin sapi tidak diterima oleh umat Hindu. Dalam ajaran Islam gelatin harus berasal dari hewan darat halal yang disembelih atau hewan halal dari laut dan air. Gelatin ikan adalah bahan yang dapat diterima dan dikonsumsi secara global oleh beragam jenis umat dan keyakinan. Kehalalan ikan tidak memiliki batasan, sebab seluruh hewan lautan adalah halal. Kehalalan sapi tergantung pada titik kritis proses disembelih sesuai syariat, tetapi bangkai ikan adalah halal sehingga tidak perlu disembelih. Gelatin ikan adalah bahan yang dapat diterima dan dikonsumsi secara global. Limbah industri pengolahan ikan, antara lain kulit, tulang, dan sisik, dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk ekstraksi gelatin. Gelatin alternatif hasil pemanfaatan limbah seperti sisik ikan akan menjadi alternatif yang dapat diperhitungkan. Indonesia merupakan negara kedua terbesar untuk produksi perikanan pada tahun 2016, dengan jumlah total produksi lebih enam juta ton pada tahun 2014, menjadikan potensi produksi juga besar.