Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan SDM bertujuan untuk memastikan bahwa organisasi memiliki jumlah dan kualitas tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi target operasional dan strategisnya. Dalam konteks ini, rekrutmen berfungsi sebagai alat strategis untuk menjaring calon yang potensial, sehingga organisasi memiliki fleksibilitas lebih besar dalam memilih kandidat terbaik yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi dan visi jangka panjangnya. Dengan menjaring calon dari berbagai sumber seperti promosi internal, universitas, atau pasar tenaga kerja eksternal, organisasi dapat memetakan sumber daya yang dibutuhkan berdasarkan analisis perencanaan SDM.   menjelaskan secara mendalam mengenai pertentangan antara nepotisme dan profesionalisme dalam proses rekrutmen. Hermawan mengungkapkan bahwa di banyak organisasi, praktik nepotisme yaitu mempekerjakan individu berdasarkan hubungan pribadi atau keluarga masih sering ditemukan, dan hal ini dapat memengaruhi objektivitas serta kualitas dari proses rekrutmen tersebut. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memastikan bahwa proses rekrutmen dijalankan dengan profesionalisme tinggi, menggunakan pendekatan yang objektif dan berdasarkan prinsip meritokrasi. Dengan demikian, rekrutmen dapat berfokus pada pemilihan kandidat yang paling berkualitas dari berbagai sumber, baik internal maupun eksternal. Profesionalisme dalam rekrutmen tidak hanya membantu organisasi menemukan individu terbaik yang sesuai dengan kebutuhan spesifiknya, tetapi juga memungkinkan organisasi berkembang lebih optimal dan mencapai tujuan strategisnya. Proses ini menghindarkan perusahaan dari hambatan yang disebabkan oleh praktik-praktik yang tidak adil, seperti nepotisme, yang bisa mengurangi kualitas tenaga kerja dan mengganggu pencapaian tujuan jangka panjang organisasi. Menurut   dijelaskan bahwa rekrutmen dan seleksi digambarkan sebagai komponen inti dalam strategi manajemen sumber daya manusia.