Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.
Teknologi Bioremediasi Budidaya Udang
Penulis:
Ismail Marzuki, Admi Athirah, Tamsil, Haryani, Sitti Rohani, Kurniah, Rahmiyah, Suciati P., Nurjanna, Ruzkiah Asaf, Suradi T., Rosni, Tuti Asriani, Khairun Nisaa, Budimawan.
Editor:
Prof. Dr. Ahmad Mustafa, M.Sc
Jumlah Halaman:
viii-302
Ukuran Buku:
16×24 Cm
ISBN: Sementara dalam Proses Ajuan
Rp80000
Buy NowPenerapan teknologi bioremediasi pada budidaya udang penting dilakukan, bukan hanya karena teknologi ini dikenal ramah lingkungan, akan tetapi metode ini juga telah terbukti dapat meremediasi beberapa polutan logam berat dalam media budidaya, khususnya ion tembaga dan ion timbal. Demikian pula bahwa penerapan teknologi bioremediasi cukup sederhana, efektif dan efisien serta murah. Intisari dari buku ini menyajikan informasi ilmiah sebagai subtansi dan temuan riset, diantaranya: 1) Bakteri bioremediator yang digunakan adalah Bacillus pumilus strain glb197 (Bp) diisolasi dari spons laut Niphates sp dan bakteri Pseudomonas stutzeri RCH2 (Ps) yang diisolasi dari spons laut Clathria (Thalysias) reinwardti; 2) Kedua jenis bakteri bioremediator tersebut dapat menjalankan fungsi remediasi terhadap dua jenis polutan logam berat (Cu+2 dan Pb+2); 3) Kinerja atau kapasitas bioremediasi kedua jenis bakteri tersebut terhadap polutan Cu+2 dan Pb+2 sangat tinggi, mencapai 98,67%; 4) Keberadaan bakteri Bp dan Ps pada media budidaya tidak menimbulkan resistensi terhadap udang Windu (Penaeus monodon); 5) Pertumbuhan udang Windu yang direkayasa dengan bakteri bioremediator dan polutan logam berat relatif baik ditandai dengan nilai SR yang relatif tinggi dibandingkan pertumbuhan udang yang sama dengan budidaya konvensional, nilai pertumbuhan spesifik diatas rata-rata, dan juga karakteristik fisika dan kimia media budidaya relatif sama dengan budidaya udang secara intensif; 6) Konsentrasi polutan Cu+2 dan Pb+2 yang terakumulasi dalam tubuh udang Windu sangat rendah dan jauh lebih kecil dari nilai ambang batas yang diperbolehkan, meskipun konsentrasi polutan yang diberikan sangat besar, mencapai 20 kali lipat lebih besar dari nilai ambang batas; 7) Dampak konsentrasi paparan polutan Cu+2 dan Pb+2 dalam tubuh udang yang sangat kecil, namun dapat menimbulkan kerusakan jaringan pada bagian tubuh udang terutama di daerah kepala, ekor dan cangkang; 8) Jenis gangguan pada bagian tubuh udang yang teridentifikasi berupa gejala nekrosis, infiltrasi, miopati dan kerusakan jaringan eritrosit dan epitel. Penyajian materi setiap Bab dalam buku ini, ditulis dalam bahasa sederhana agar mudah dimengerti. Sebagian besar Bab dari buku ini dilengkapi dengan gambar, tabel dan penjelasan gambar dan tabel, dengan harapan, agar mudah dalam memahami substansi dari materi tersebut.
Reviews
There are no reviews yet.