Home
Shop
Sold: 0 / 100

Strategi Manajemen Nelayan dalam Menghadapi Kenaikan BBM

Penulis :   

Mujahid, St. Rukaiyah, Erwan, Syamsul Riyadi, Nasyirah Nurdin

Editor :

Sri Gusty

Jumlah Halaman :

vi-84

Ukuran Buku:

16×24 Cm

ISBN : Sementara dalam Proses Ajuan

Rp80000

Buy Now
Availability: 100 in stock
Indonesia merupakan kawasan pesisir yang kaya akan sumber daya perikanan dengan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki 17.499 pulau dari Sabang hingga Merauke, dengan luas total wilayah Indonesia adalah 7,81 juta Km2, yang terdiri dari 2,01 juta Km2 daratan, 3,25 juta Km2 lautan, dan 2,55 juta Km2 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Indonesia sendiri terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Papua. Mengingat negara Indonesia merupakan negara maritim, maka profesi nelayan merupakan masyarakat yang mampu untuk memenuhi kebutuhan secara optimal. Namun pada kenyataannya, kehidupan nelayan senantiasa dilanda kemiskinan. Kemiskinan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya modal, jaring dan perahu yang digunakan, kurangnya pendidikan yang ditempuh, kondisi cuaca yang sering berganti, harga pasaran hasil melaut, dan hasil tangkapan yang tidak menentu. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa akar masalah kemiskinan nelayan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu : (1) faktor teknis, (2) faktor kultural, dan (3) faktor struktural. Kondisi nelayan pada saat ini berada pada tingkat kesejahteraan relatif rendah, hal ini dikarenakan pendapatan yang peroleh lebih kecil dari pada pengeluaran sehingga hanya dapat mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari dalam kurun waktu tertentu. Dapat juga dikatakan bahwa pendapatan dari hasil peroduksi atau tangkapan hampir sebagian besar digunakan untuk kegiatan operasional nelayan, seperti pembelian bahan bakar minyak (BBM) dan pembelian bahan makanan untuk bekal selama melaut serta kebutuhan lainnya yang terduga seperti perbaikan kapal, mesin kapal yang dan jaring yang robek. Pengelolaan anggaran yang lebih efisien menjadi kunci dalam mengatasi kenaikan BBM. Nelayan perlu memprioritaskan pengeluaran, mengidentifikasi area-area di mana mereka dapat menghemat, dan memantau penggunaan BBM dengan cermat. Selain itu, investasi dalam teknologi yang mengoptimalkan efisiensi bahan bakar, seperti mesin kapal yang lebih efisien atau sistem navigasi yang akurat, dapat membantu mengurangi dampak kenaikan BBM pada biaya operasional.

Reviews

There are no reviews yet.

Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.

Back to Top
Product has been added to your cart