Mitigasi Bencana

Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kegempaan tinggi di dunia, lebih dari 10 kali lipat tingkat kegempaan di Amerika Serikat. Geografis Indonesia menunjukkan negara kepulauan yang berada pada pertemuan antara empat lempeng tektonik, yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Bagian timur dan selatan Indonesia terdapat sabuk vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari Pulau Sumatra, Jawa-Nusa Tenggara, Sulawesi. Keadaan ini berpotensi rawan bencana, seperti letusan gunung merapi, gempa, tsunami, banjir dan kelongsoran tanah.

Mitigasi bencana penting guna mengurangi kerugian, risiko kematian, kerugian ekonomi pada publik yang diakibatkan kerusakan infrastruktur. Mekanisme mitigasi butuh peta/pemetaan bencana yang berkaitan topografi meliputi peta kontur, sungai, garis pantai dan batas kota menjadi sesuatu yang tidak bisa diabaikan. Pemetaan tingkat kerentanan bencana menjadi fokus pemantauan bencana membantu dalam prediksi asal-usul bencana dan memudahkan upaya penyelamatan ketika terjadi bencana. Sistem peringatan dini dengan elemen yang berbeda tergantung pada bahaya atau konteksnya. Menerapkan kerangka kerja dan model yang sesuai dengan elemen sistem peringatan yang paling optimal dapat mengurangi risiko bencana. Peringatan dini dan respons tepat waktu memainkan peran utama dalam mengurangi kerentanan dan risiko bencana.